Kultur Jaringan Termasuk Perbanyakan Vegetatif atau Generatif?

By 3:28 PM

Kultur Jaringan Termasuk Perbanyakan Vegetatif atau Generatif?


Oleh

Praktisi Kultur Jaringan Tanaman.


Pendahuluan

            Banyak orang yang mengetahui kultur jaringan dengan tidak lengkap, bahkan tidak jarang yang masih belum mengetahui apa itu kultur jaringan.  Sebagian besar mereka hanya mengetahui bahwa kultur jaringan hanyalah sebagai teknologi perbanyakan tanaman.  Kultur jaringan di kenal sebagai teknologi perbanyakan tanaman dalam jumlah besar, waktu singkat, seragam dan berkualitas.
            Secara umum kultur jaringan ( dalam bahasa Inggris disebut : Tissue Culture) adalah suatu teknologi budidaya tanaman yang menggunakan bagian dari tanaman tersebut untuk di tumbuhkan di dalam wadah yang bening dan steril, dengan diberi media tanam yang dibutuhkan oleh bagian tanaman tersebut untuk tumbuh dan dengan kondisi lingkungan yang diatur sedemikian rupa sehingga menunjang pertumbuhan tanaman tersebut.  Dalam hal ini tidak hanya perbanyakan saja tapi aspek budidaya lainnya juga bisa dilakukan oleh kultur jaringan, seperti penyelamatan embrio, embrio somatik, variasi somaklonal, kultur anther, poliploid, mutasi, pertumbuhan minimal, metabolit sekunder dll.
            Sebenarnya kata kultur jaringan adalah salah satu metode di dalam kultur jaringan, karena disamping itu ada metode lain seperti kultur anther, kultur sel, kultur organ dll.  Akan tetapi kata kultur jaringan dipakai dalam bahasa Indonesia untuk mewakili teknologi budidaya tanaman di dalam wadah ini. Seperti Aqua, dipakai orang untuk menyebutkan nama produk air mineral,  padahal produk air mineral ada banyak.
            Kemampuan manusia untuk mengatur komposisi dan konsentrasi bahan-bahan yang diperlukan tersebut, membuat manusia mampu mengarahkan pertumbuhan tanaman tersebut di dalam botol. Di dalam kultur jaringan pertumbuhan bisa diarahkan kepertumbuhan tunas atau akar atau kalus, kita mampu mempercepat dan memperlambat pertumbuhan, kita mampu memacu dihasilkannya kandungan bahan obat dari tanaman tersebut dll.
            Bagian tanaman yang digunakan dapat diambil dari berbagai bagian tanaman, sepanjang sel atau jaringan tersebut masih hidup.  Hal ini didasari oleh teori “Totipotensi” yaitu setiap sel tumbuhan dari tanaman akan mengandung rangkaian genetik yang lengkap, sehingga cukup satu sel untuk dapat membuat tanaman seperti induknya tersebut. Tapi memang didalam pelaksanaannya masing-masing sel atau jaringan tadi mempunyai tingkat kesulitan yang berbeda untuk dikulturkan.
            Kembali ke judul di atas dalam kaitan Kultur jaringan sebagai teknologi perbanyakan, maka timbul pertanyaan : “Kultur jaringan masuk ke dalam perbanyakan vegetatif atau generatif ? Apakah betul kultur jaringan adalah perbanyakan vegetatif ?”.  Untuk itulah maka kita perlu mengurai satu-persatu definisi dari masing-masing dan mengevaluasinya masuk ke dalam kategori yang mana,



Perbanyakan Vegetatif.

Adalah suatu teknik perbanyakan yang menggunakan bagian tanaman. Dan bila dilihat karakter bibit yang dihasilkan dari perbanyakan vegetatif adalah:
  1. Mempunyai sifat yang sama dengan induknya.
  2. Mempunyai tingkat kedewasaan yang relative sama dengan induknya, bila induknya sudah berbunga dan berbuah, maka bibit hasil vegetatif misalnya cangkokan juga akan cepat berbunga dan berbuah.
  3. umur lebih pendek
  4. viabilitas tidak optimal lagi.       
  5. umumnya mempunyai sistem perakaran serabut.


Perbanyakan Generatif

Adalah suatu perbanyakan yang menggunakan biji sebagai bahan perbanyakan. Dalam hal ini karakter bibit yang dihasilkan adalah:
1.         Mempunyai sifat yang berbeda dari induknya, atau merupakan hasil penggabungan sifat  dari kedua tetuanya.
2.         Mempunyai sifat joevenil (remaja /kanak-kanak)
3.         Viabilitas tinggi
4.         Umur panjang
5.         Untuk dikotil akar tunjang.
6.         Lama berbunga dan berbuah.

Perbanyakan Kultur Jaringan

            Adalah perbanyakan yang menggunakan bagian tanaman yang dimasukkan ke dalam botol dengan media kultur yang lengkap dan kondisi lingkungan yang mendukung pertumbuhan.
            Memang kalau dilihat selintas bahwa bahan yang digunakan adalah bagian tanaman, maka langsung logika kita berfikir bahwa perbanyakan kultur jaringan adalah masuk dalam kategori perbanayakan vegetatif.
            Mari kita lihat lebih mendalam, maka kultur jaringan banyak metodenya. Kalau dalam perbanyakan tersebut menggunakan metode “Embrio somatik” yaitu suatu embrio yang terbentuk dari sel-sel somatic atau vegetatif.  Kita tau bahwa embrio merupakan bagian pokok di dalam komponen biji. Embrio yang umum kita ketahui adalah hasil penggabungan sel kelamin jantan dan sel kelamin betina, menjadi embrio.
            Dalam hal ini, kalau saya boleh mendefinisikan bahwa embrio adalah start awal dari dimulainya mahluk hidup yang dikendalikan oleh rangkaian genetik yang terdapat di dalam embrio tersebut. Karena calon tanaman tersebut dimulai dari awal, maka sifatnya sama dengan karakter bibit yang berasal dari biji.
            Oleh sebab itu bila kita menggunakan metode embrio somatic dalam perbanyakan tanaman di dalam kultur jaringan, maka karakter yang dihasilkan merupakan gabungan dari beberapa karakter perbanyakan vegetatif dan perbanyakan generatif, yaitu:
  1. Mempunyai sifat yang sama dengan induknya, karena berasal dari bagian tanaman dari induknya.
  2. Mempunyai karakter benih/ biji karena merupakan embrio, tapi bukan hasil penggabungan dari sifat tetuanya, tapi embrio yang berasal dari sel somatic/vegetatif, yaitu sifat berakar tunjang untuk dikotil, viablitas tinggi dan jouvenil, umur panjang
  3. Karena berasal dari bagian tanaman, tapi juga berupa embrio somatic, maka karakternya akan menjadi gabungan dari kedua sifat tersebut, viabilitas tinggi tapi bisa cepat berbunga dan berbuah, umur panjang.

Melihat hal tersebut diatas maka kultur jaringan merupakan teknologi perbanyakan yang mencakup perbanyakan vegetatif tapi juga perbanyakan generatif. Dan melihat definisi “Embrio Somatik” sebenarnya memberikan dampak dan konsekuensi yang sangat hebat/besar, tapi sebagian orang tidak melihat hal ini.


Bogor, 7 April 2011

You Might Also Like

0 comments