SUBKULTUR

By 7:20 PM

 

SUB KULTUR

Berbagai Teknik Kultur Jaringan

(ESHA FLORA X IAAS IPB)



Sub kultur adalah proses pemindahan kultur steril dari botol ke botol lain untuk berbagai tujuan. Sub kultur tidak hanya berfungsi untuk multiplikasi atau perbanyakan, akan tetapi tujuannya untuk penjarangan, peremajaan, multiplikasi, pengakaran, penyelamatan.

 

  1. Penjarangan

-          Biasanya dilakukan jika eksplan di dalam botol telah penuh, biasanya pada anggrek

-          Eksplan anggrek dikeluarkan dari dalam botol (botol terlebih dulu disemprot menggunakan alkohol 70%, lalu dilap hingga bersih), letakkan pada cawan petri.

-          Pisah-pisahkan eksplan menggunakan pinset dan scalpel yang sebelumnya telah digarang

-          Buang akar yang browning, potong ujung daunnya jika eksplan terlalu tinggi agar pertumbuhan seragam

-          Pada subkultur pertama setelah 3 bulan penaburan biji pln (protocorm-like-bodies) siap dikeluarkan dengan menggunakan spatula yang sebelumnya telah digarang

-          Eksplan ditanam pada media pertumbuhan.

 

  1. Peremajaan

-          Peremajaan dilakukan jika eksplan dalam botol kultur terdapat daun yang menguning atau mengalami browning, dapat dilakukan jika media mengering juga.

-          Eksplan dikeluarkan lalu ditanam kembali ke dalam media kultur yang baru (pindah media).

 

  1. Perbanyakan / Multiplikasi

-          Tanaman setelah proses inisiasi sudah steril dan pertumbuhannya sesuai dengan kriteria dapat dilakukan perbanyakan, kriteria tersebut di antaranya sudah tumbuh 2/3 ruas, bisa segera di subkultur

-          Tanaman bisa dipotong-potong dipindahkan ke media perbanyakan/multiplikasi untuk menumbuhkan tunas atau anakan yang banyak.

 

  1. Pembesaran / Pengakaran

-          Tanaman hasil multiplikasi ukurannya kecil tapi jumlahnya banyak, apabila ingin tanaman tumbuh besar untuk siap diaklimatisasi harus dipindahkan ke media pembesaran (MS0 atau BAP rendah)

-          Tanaman bisa dipotong-potong berdasarkan ruasnya atau anakannya dipisah pisah.

-          Apabila setelah di media pembesaran eksplannya sudah besar dan berakar (di media Mso) Maka tidak perlu dipindahkan ke media pengakaran. Bila tanamannya belum berakar pindahkan dulu ke media untuk pengakaran sebelum diaklimatisasi.

 

  1. Penyelamatan

-          Dilakukan jika terdapat jamur (ciri-ciri: berbentuk serabut atau kapas berwarna) dan bakteri (ciri-ciri: lendir berwarna putih) pada media maupun eksplan

-          Eksplan yang terkontaminasi dikeluarkan, dipotong eksplan yg tidak terkontaminasi kemudian sterilisasi Clorox 5% (opsional) selama 7 menit

-          Kemudian eksplan ditanam media baru

 

 

Proses Subkultur Eksplan Tanaman Macodes

 

  1. Proses Sterilisasi dan Sub kultur

Alat :

1.      Enkas

2.      Cawan petri

3.      3 Botol Selai (alkohol + betadine, pinset, sampah)

4.      Scalpel

5.      Pinset

6.      Tisu Steril

7.      Kapas steril

 

Bahan :

1.      Betadine

2.      Alkohol

3.      Air steril

4.      Media tanam Growmore + GP

5.      Eksplan tanaman Macodes

 

            Langkah Kerja :

  1. Sebelum digunakan, enkas disterilisasi menggunakan alkohol.
  2. Mensterilisasi alat-alat yang akan digunakan di dalam enkas menggunakan alkohol, kemudian didiamkan selama 30 menit.
  3. Memasukkan alat-alat yang akan digunakan ke dalam enkas, ditata dengan rapi, dan ditunggu hingga 30 menit.
  4. Membuat air steril dengan penambahan betadine sebanyak 5–7 tetes hingga berwarna kecoklatan atau warnanya mirip dengan teh.
  5. Cawan petri disterilisasi menggunakan air steril yang ditambahkan dengan betadine, kemudian digoyang-goyangkan hingga bagian permukaan cawan petri terkena campuran air steril dan betadine.
  6. Menuang air steril yang tersisa ke botol sampah.
  7. Membersihkan cawan petri dari betadine yang tersisa menggunakan air steril, kemudian digoyang-goyangkan hingga betadine tidak menyisakan betadine di cawan petri.
  8. Melapisi dengan tisu pada bagian bawahnya karena kondisi cawan basah setelah dibersihkan, kemudian mengambil kapas steril menggunakan pinset agar tetap steril. Kapas steril digunakan untuk membersihkan dan mengeringkan cawan petri yang basah.
  9. Membersihkan permukaan cawan petri hingga kering dan bersih, dan pastikan sisa kapas steril yang digunakan dibuang di botol sampah.
  10. Membuat larutan steril dari air steril dan betadine yang digunakan untuk proses sterilisasi mulut botol yang akan digunakan untuk subkultur.
  11. Merendam kapas steril ke larutan steril yang sebelumnya sudah dibuat secara menyeluruh.
  12. Meletakkan kapas atau tisu steril ke permukaan cawan petri, tisu ini digunakan untuk wadah ekpslan.
  13. Mensterilisasi pinset dengan mencelupkan bagian ujungnya ke dalam botol air steril + betadine.
  14. Mengambil tunas tanaman Macodes menggunakan pinset dengan hati-hati. Pada proses ini disebut dengan penjarangan.
  15. Bagian tanaman yang berwarna putih atau cokelat dibuang. Pada proses ini tidak boleh banyak bicara, menggunakan masker, dan tangan tidak boleh sering keluar masuk dari lubang tangan enkas. Hal ini dilakukan untuk meminimalisasi kontaminasi.
  16. Memasukkan pinset dan scalpel ke dalam alkohol setelah digunakan untuk proses penjarangan.
  17. Menyiapkan botol media tanam yang akan digunakan untuk subkultur. Botol yang digunakan adalah botol selai umumnya dapat dimasukkan 5–8 tanaman kalau botol asi tergantung besar tanaman yang dipotong, yakni 1–2 tanaman per botol.
  18. Mulut botol dilap menggunakan kapas yang sudah direndam menggunakan air steril dan betadine. Usahakan tangan praktikan tidak menyentuh mulut botol dan larutan betadine jangan sampai masuk ke dalam media.

 

B.     Proses Penanaman

  1. Memasukkan 5–6 eksplan ke dalam media menggunakan pinset dan pinset tidak boleh sampai menyentuh mulut botol, posisi pinset miring, dan posisi tunas menghadap ke atas (tunas di atas).
  2. Mulut botol dilap menggunakan kapas yang sudah direndam di air steril dan betadine.
  3. Mulut botol ditutup menggunakan tutup botol hingga rapat atau kencang.

 

  1. Proses Wrapping dan Pelabelan
  1. Setelah proses subkultur selesai, eksplan yang telah berada di botol media tanam baru dibungkus menggunakan plastik wrap. Perbedaan pembungkusan botol selai dan botol asi berbeda ;

-          Botol selai : hanya dengan membungkus pinggiran tutup botol dengan plastik wrap, berulang-ulang hingga dapat dipastikan tidak ada udara yang bisa masuk.

-          Botol asi : setelah ditutup dengan aluminium foil, dikencangkan dengan karet, baru kemudian dibungkus dengan plastik wrap (hingga dapat dipastikan tidak ada udara yang bisa masuk).

  1. Sama dengan Proses Inisiasi sebelumnya, setelah botol media tanam eksplan di- wrapping, botol tersebut pun diberi identitas yakni berupa label yang bertuliskan; nama penanam, tanggal penanaman, media serta eksplan yang digunakan.

You Might Also Like

0 comments