Inisiasi Kultur Jaringan
INISIASI
(ESHA
FLORA X IAAS IPB)
Kultur jaringan tentunya tidak akan
terlepas dari kata “steril” dan untuk meraih hal tersebut pada dasarnya dapat
dilakukan inisiasi terlebih dahulu. Inisiasi merupakan teknik mendapatkan
kultur steril melewati berbagai proses sterilisasi. Sementara itu, sterilisasi
eksplan merupakan proses menghilangkan mikroba, bakteri, dan jamur dari
tanaman. Sterilisasi merupakan tahapan yang paling sulit dalam kultur jaringan
karena setiap tanaman mengandung mikroba terutama tanaman yang berasal dari
daerah tropis. Prinsipnya dari kedua hal tersebut adalah harus mendapatkan
tanaman yang steril dengan dosis yang tepat agar tanaman tetap hidup dan
mikroba mati. Hal ini harus terjadi karena apabila bahan sterilan memiliki
dosis yang terlalu tinggi, maka tanaman akan mati dan mikroba mati, sedangkan
jika dosis bahan sterilan terlalu rendah maka tanaman hidup dan mikroba juga
dapat hidup. Oleh karena itu, adapun cara untuk melakukan inisiasi dengan
tepat, diantaranya:
Tahapan Inisiasi:
- Karantina Indukan
Karantina
indukan bertujuan mengeliminasi mikroba endofit, menyuburkan daya tahan tanaman
indukan, dan mempercepat pertumbuhan sel. Tindakan yang dapat dilakukan,
diantaranya:
● Pemberian ZPT seperti auksin,
sitokinin, maupun giberelin;
● Pemberian fungisida dan bakterisida;
● Pemberian pupuk anorganik seperti
gundasil dan growmore;
Selain
itu, pada karantina indukan tidak digunakan pupuk organik karena pupuk organik
dapat memunculkan bakteri endofit sehingga eksplan menjadi tidak steril.
- Sterilisasi Eksplan Pra Laminar
Adapun cara untuk sterilisasi
eksplan pra laminar, diantaranya:
● Potong-potong eksplan menjadi bagian
kecil;
● Daun dibersihkan pada bagian
permukaannya menggunakan alkohol lalu di lap menggunakan tisu;
● Aliri dengan air mengalir selama 15
- 30 menit;
● Kocok dengan larutan fungisida 0,2
gram dan bakterisida 0,2 gram dalam 100 ml selama 30 - 60 menit. Pada tanaman
kehutanan digunakan dosis lebih tinggi yaitu 2 gram, penggunaan bakterisida dan
fungisida dipisahkan, kemudian direndam selama 1 jam;
● Bilas hingga bersih kemudian
direndam dalam larutan antibiotik seperti streptomisin 10 ml dalam 90 ml air
steril;
● Di aerator selama 1 - 16 jam.
Aerator yang digunakan Esha Flora merupakan aerator yang dimodifikasi
menggunakan wadah terbuka yang ditutup dengan filter dari laminar.
- Sterilisasi Eksplan di Laminar
Adapun cara untuk sterilisasi
eksplan di laminar, diantaranya:
● Tanaman dibilas air steril;
● Eksplan direndam dan dikocok dengan
larutan Clorox atau bayclin 15% selama 7 menit, kemudian buang lapisan luar
dari eksplan;
● Rendam kembali menggunakan Clorox
dengan konsentrasi yang lebih rendah yaitu 5% selama 7 menit;
● Bilas dengan air steril selama 5 menit.
Jika tingkat kontaminasinya tinggi bisa menggunakan HgCl 10 mg/100 ml dengan
lama penggunaan 3 menit untuk pucuk muda dan 7 - 10 menit untuk pucuk tua;
● Eksplan dibilas tiga kali dengan air
steril masing-masing pembilasan 5 menit agar bahan sterilan juga dapat hilang;
● Eksplan dapat ditanam.
- Penanaman
Penanaman dapat dilakukan di laminar
ataupun di dalam enkas. Adapun perbandingan antara penggunaan laminar dan
enkas, diantaranya:
● Kelebihan Laminar:
Pada
laminar terdapat hepa filter yang menyebabkan terdapat gaya dorong dari dalam.
Udara yang ada di dalam sudah disaring dan steril. Pada laminar kerja dapat
dilakukan lebih bebas bergerak. Di laminar terdapat bunsen yang di mana bunsen
tidak hanya untuk mensterilisasi alat tetapi dapat dilakukan untuk sterilisasi
biji misalnya pada biji anggrek, sehingga sterilisasi pada biji anggrek hanya
dapat dilakukan di laminar, kemudian di laminar terdapat UV yang bisa membunuh
mikroba.
● Kekurangan Laminar:
Laminar
lebih terbuka dibanding enkas sehingga enkas memiliki kemungkinan kontaminasi
yang lebih sedikit.
● Kelebihan Enkas:
Ruangannya
lebih tertutup sehingga meminimalisir kontaminasi dibandingkan menggunakan
laminar. Pada enkas bagian dalam sudah disemprotkan alkohol
● Kekurangan Enkas:
Ruang
kerja lebih terbatas karena enka tertutup dan tidak dapat menggunakan bunsen
tapi hanya dapat menggunakan alkohol, air steril, dan betadine.
0 comments