REVOLUSI BUDIDAYA SINGKONG /CASSAVA (Manihot esculenta)
Oleh
Edhi Sandra
- Pemilik Esha Flora
- Kepala Unit Kultur Jaringan Bagian Konservasi Tumbuhan, Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata, Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor
- Kepala Laboratorium Bioteknologi Lingkungan PPLH IPB Bogor
Pendahuluan
Kita kenal lirik lagu : ” Tongkat kayu jadi tanaman..”
Hal inimenggambarkan betapa subur dan mendukungnya kondisi di Indonesia
untukberbudidaya. Tongkat kayu (setekan batang singkong) ditancapkan
saja maka dapattumbuh dengan sendirinya. Teknik budidaya konvensional ini masih banyakdilakukan oleh para petani Indonesia.
Kemajuan dalam teknikbudidaya singkong awalnya hanyalah dilakukannya
pengolahan tanah danpemupukan. Paling hanya itu yang telah
dilakukanoleh pada umumnya para petani di Indonesia. Bahkan dalam
budidayanya seringkali dicampur aduk antara memanen daunsebagai lalab
atau untuk dibuat sayur dengan memanen umbi kayunya. Dalam kondisi
seperti itu produktivitassangat tergantung pada kondisi dan kesuburan
tanah serta kondisi iklim danlingkungan tempat budidaya.
Pada awalnya pemecahanmasalah dilandasi pada keterbatasan lingkungan,
misalnya karenaketerbatasan kondisi air dan hara maka pertumbuhan
batang dan daun yang tumbuhdibatasi hanya satu dan dua batang, demikian
pula dengan akar sebagai calonumbi kayu dibatasi agar akar tidak terlalu
banyak sehingga alokasi makanandapat difokuskan pada beberapa umbi kayu
yang ada. Pada kondisi ini maka strateginya adalahberhasil berbudidaya
dengan keterbatasan lingkungan yang ada. Jadi kondisi lingkungan
menjadi pembatasdalam produktivitas umbi kayu.
Semakin hari makapemahaman dan pengetahuan tentang fisiologi tumbuhan,
proses biologi danlingkungan maka manusia sudah lebih pandai dalam
memodifikasi kondisilingkungan agar dapat menunjang pertumbuhan tanaman
dengan lebih baik. Hal inilah yang akan dibahas dalam makalahini
sehingga produktivitas singkong yang awalnya hanya dapat berkisar 20
-40ton / hektar, maka saat ini sudah mulai banyak yang dapat melakukan
budidayasingkong dengan produktivitas 60 -100ton. Bahkan baru-baru ini
ada yangmengklaim bahwa mereka mampu menghasilkan 600-800 ton per
hektar. Dalam makalah ini saya hanya ingin menguraikanbahwa bila
semua faktor yang dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman sertaberbagai
perlakuan yang dapat meningkatkan produktivitas dilakukan makahasilnya
akan sangat menakjubkan.
Saya akan
berusahamenguraikan dari segi fisiologi tumbuhan dan perlakuan-perlakuan
yang dapatmeningkatkan pertumbuhan dan produktivitas singkong yang
dihasilkan.
Prinsip Dasar
Kembali
kita harus ke teori dasar bahwa hasil akhir (Produktivitas)tergantung
pada Genetika tanaman, kondisi lingkungan serta manajemen budidaya.
Produktivitas = Genetik + Lingkungan + Manajemen
Genetika Singkong
Ada beberapa varitas singkong yang sudah dikenal banyak petani sebagaivaritas singkong yang baik yaitu : singkong Darrul hidayah, singkong manggusuper, singkong kasesat (varitas singkong dari Thailand) dll. Disamping ituuntuk meningkatkan produktivitas maka dapat juga dilakukan sambungan, yaitumenggabungkan sifat positif dari dua varitas yang berbeda:
misalnyamenggabungkan varitas singkong di atas sebagai batang bawah
(karena umbinyayang akan dikonsumsi) dan ’entris’ bagian atas disambung
dengan singkong karet.Penggabungan kedua varitas singkong ini akan dapat
mempengaruhi pertumbuhan danproduktivitas dari singkong yang
dihasilkannya. Disamping itu dapat pula dilakukan penyilangan varitas unggul melaluipenyerbukan bunganya, dan ada juga yang melakukan pemuliaan yaitu dengancara melakukan poliploid (melipat gandakan kromosomnya) sehingga menghasilkanvaritas yang raksasa.
Lingkungan
Beberapa peubah lingkungan yang mempengaruhi pertumbuhan dan produktivitasadalah:
1. Sinar matahari harus full dari pagi sampai sore jangan sampai ada yangmenghalanginya.
2. Ketersediaan air yang mencukupi selama dibutuhkan dalam pertumbuhan tanaman, tapi dalam halini tidak kebanjiran atau terendam air.
3. Kondisi tanah yangbaik dari segi fisik
(pourositas, daya pegang air, lembut dan stabil)kondisi fisik yang baik
akan menghasilkan : ketersediaan oksigen yang memadai,ketersediaan air
yang mencukupi, kondisi fisik yang nyaman untuk pertumbuhantanaman,
stabil untuk tempat berdirinya tanaman.
4. Kondisi tanah yang baik dari segi kimia (ketersediaan unsur hara yang lengkap danmencukupi, ketersediaan bahan organik yang lengkap dan mencukupi.
5. Kombinasi kelembaban dan angin yang pas sangat membantu proses transpirasisehingga dapat menghasilkan proses fotosintesis dengan baik.
Manajemen
1. Pembuatan Bibit
Berasal dari Varitas yang Baik
Sebaiknya bahan setek singkong yang digunakan adalah setek batang singkongyang berasal dari varitas yang baik atau merupakan varitas yang sudahdimuliakan.
Diameter optimal Stek
Bibit yang baik adalah bibit yang berasal dari setek batang singkong yangukuran diameternya sudah mencapai ukuran optimal dari varitasnya,
tapiusahakan umurnya muda atau dewasa. Setek batang singkong yang
berasal daribatang singkong yang telah tua akan mempengaruhi pertumbuhan
akar yangcenderung kerdil dan lambat pertumbuhannya
Panjang Stek Batang
Panjang setek batang akan mempengaruhi ketersediaan cadangan makanan yangtersedia di dalam setek batang tersebut. Cadangan
makanan yang ada akandipergunakan sebagai energi awal yang akan
digunakan oleh setek batang tersebutuntuk menumbuhkan akar dan daun
sampai setek tersebut dapat mandiri, dapatmelakukan penyerapan unsur hara sendiri dari tanah serta dapat melakukanfotosintesis dengan baik.
Selain untuk kepentingancadangan makanan yang baik maka panjang stek
harus memadai untuk pertumbuhanakar dan daun, misalnya jumlah titik tumbuh (mata tunas)
untuk perakarandicadangkan 5 – 10 mata tunas dan yanguntuk tumbuhnya
tunas atau daun juga 5 mata tunas juga maka jumlah mata tunasyang
diperlukan untuk satu stek adalah 10 mata tunas
Kondisi Potongan Stek
Sebaiknya stek dipotong dengan menggunakan pisau yang sangat tajamagar
permukaan potongan tidak banyak mengalami kehancuran sel yang
sangatberbahaya dalam mengundang inveksi penyakit, dan memperlambat
penyembuhan luka.Sebaiknya posisi potongan sedemikian rupa sehingga luas
permukaan yang lukasedikit mungkin. Pemotongan dilakukan didaerah yang
bersih, sirkulasi udara yang baik serta kondisi cuaca yang
cerahsehingga luka cepat kering, hal ini sangat penting agar stek tidak
terinfeksipenyakit.
Bila dimungkinkan adabaiknya juga bila permukaan luka tersebut diolesi dengan fungisida serbuk(langsung
dengan serbuknya) hal ini akan membantu mempercepat pengeringan
lukasekaligus menutup luka dari peluang masuknya penyakit.
Penanganan Stek
Seringkali bila menangani bibit stekan dalam jumlah yang sangat besar makaseringkali penangannya menjadi ceroboh dan tidak hati-hati,
baik padasaat mengumpukan atau mengikat sehingga banyak bagian stek
batang yang lecetdan luka, hal ini juga dapat menyebabkan masuknya
penyakit. Menumpuk stek dalamjumlah besar sehingga menyebabkan stek
menjadi kurang mendapatkan oksigen dan kelembabanterlalu tinggi sehingga
terjadi pertumbuhan jamur dan bakteri yang tidakdiinginkan
2. Perendaman Stek Batang
Stek
batang mengandung cadangan makanan, stek batang juga memiliki
titiktumbuh / mata tunas tapi masih bersifat dorman. Stek batang hanya
memiliki sedikit hormon yang kebetulan terdapat padastek batang
tersebut, sementara untuk tumbuh diperlukan hormon. Energinyasudah
ada dari cadangan makanan yang tersedia, tapi hormonnya tidak
memadaioleh sebab itulah maka kita perlu memberikan dari luar asupan
hormon yangdiperlukan untuk pertumbuhannya.
Dalam
hal ini diperlukan hormon untuk menumbuhkanakar, tunas dan daun dan
diusahakan pertumbuhannya cepat. Untuk itu secara teoritis kita
harusmemberikan hormon akar (kelompok hormon auksin seperti hormon IAA,
atau IBAatau NAA) dan untuk menumbuhkan tunas dan daun (perlu diberikan
kelompok hormonsitokinin seperti BAP, kinetin, TDZ). Dan untuk
mempercepat pertumbuhan dapat diberikan hormon yang dapatmeningkakan
pembelahan sel yaitu hormon Giberelin. Dalam penerapannya bisa di berikan secaraterpisah,
isalnya bagian bawah direndam dengan hormon akar dan untukmerangsang
tumbuhnya tunas dengan hormon tunas. Dan semuanya disemprotkangiberelin
agar pertumbuhan akar dan tunas menjadi lebih cepat.
Dapat juga dilakukan dengan cara menggabungkanketiga hormon
tersebut dengan komposisi misalnya: komposisi hormon akar dantunas
seimbang dan ditambah dengan hormon giberelin (auksin 40 : sitokinin 40
:giberelin 20). Sebaiknya digunakan hormon yang pro analis sehingga kita
dapatmembuat perbandingan dengan lebih akurat, dan konsentrasi yang
dapat dibuatadalah auksin 20 mg/l, sitokinin 20 mg/l dan giberelin 10
mg/l. Dan dalam halini setekan direndam seluruhnya sehingga larutan
hormon dapat lebih meresapkedalam stek tersebut, hal ini akan membuat
cadangan hormon di dalam stekmenjadi lebih banyak dan memadai untuk
menunjang pertumbuhan akar dan tunas.Setelah direndam dalam larutan
hormon tersebut maka stek ditanam.
Persiapan Lahan
Prinsipnya
adalah seberapa banyak panen yang kita inginkan, dan jumlahtersebut
membutuhkan ruang di dalam tanah seberapa luas, maka seluas itulahkita
perlu mengolah tanah agar pertumbuhan singkong dapat optimal. Bila
ternyata satu tanaman singkongmembutuhkan ruang media tanam seluas satu
meter ke bawah dan satu meterkesamping maka seluas itu pula kita harus
mengolah media tanamnya, dibuatagar gembur, aerasi bagus, daya pegang air tinggi, dan makanan organik danmineral terpenuhi dengan optimal.
Ketersediaan
air di dalam media tanam yang memadaitapi juga tidak membuat media
tanam tersebut menjadi becek atau ”ngembeng/ tergenang” adalah sangat
penting. Air merupakan faktor yang sangatmenentukan di dalam
produktivitas. Keberadaan bahan organik sangat membantu dalam
meningkatkan kemampuanmemegang air. Bisa juga dengan carameramu dengan
media yang mempunyai daya pegang air yang tinggi seperti cocopit,mos
ataupun bahan sintetik seperti vermikulit dll.
Keberadaan air yang memadai secara kontinu sangat menentukan produktivitas,hal ini sesuai dengan proses fotosintesis:
Sinar matahari
6CO2 + 6H2O -----------------------------à C6H12O6 + 6O2
klorofil
dari
gambaran di atas terlihat bahwa ketersediaan air sangat
penting,demikian pula dengan CO2 dibantu sinar matahari dan klorofil. Jadi faktor-faktor tersebut : air,karbondioksida, sinar matahari dan klorofil (butir hijau daun) harus kitaoptimalkan. Semakin optimal kita menyediakan faktor-faktor tersebut makaakan semakin optimal produktivitas yang dihasilkan.
Hasil Fotosintesis untuk apa?
Dalam
fotosintesis terlihat bahwa metabolisme tersebut menghasilkan oksigen,
gula (karbohidrat) dan energi. Hasil inilah yang kemudian di pakai
untukmembiayai semua proses metabolisme dan pertumbuhan tanaman
singkong. Tanaman singkong akan mulai menabung hasilfotosintesisnya
bila semua biaya operasional pertumbuhannya sudah terbiayai,maka kalau
ada sisa, maka sisa tersebut akan ditabung di akar yang berperansebagai
penampungan cadangan makanan ”ubi” (singkong). Tanaman singkong
akan dapat menabung banyakbila faktor-faktor produksi optimal, biaya
operasional metabolisme danpertumbuhan rendah, maka sisanya akan banyak
dan ditabung.
Seringkali biaya operasional metabolisme dan
pertumbuhan tidak efisien atausalah arah (menurut sudut pandang
manusia/penanam), misalnya energi dipakaiuntuk membiayai organ atau sel
atau jaringan yang tidak produktif tapi memintajatah energi untuk
hidupnya sel-sel tersebut, contoh adalah daun yang terdapatdibagian
bawah tajuk yang tidak mendapat sinar maka, ia tidak
dapatberfotosintesis tapi tetap perlu energi untuk respirasi / hidup.
Bagianjaringan yang sakit akan membutuhkan energi untuk mempertahankan
diri dariinfeksi penyakit, sehingga banyak energi terpakai sia-sia (dari
sudut matamanusia)
Dalam kita memodifikasi atau menjawab permasalahanmaka diusahakan mencari alternatif yang tidak mengurangi produktivitas.
Misalnya: agar energi tidak terpakaisia-sia maka daun di bagian bawah
tajuk dibuang, hal ini disatu sisi adalahbenar tapi disisi lain
mengurangi jumlah produksi karena sebenarnya daunmengandung klorofil
yang sangat penting dalam proses fotosintesis. Jadi kalau”dapur” untuk
memasak dikurangi maka jumlah masalkan juga akan berkurang. Olehsebab
itu maka alternatif pemecahan masalah bukannya mengurangi jumlah
daun,tapi bagaimana caranya agar sinar dapat mencapai daun di bagian
bawah tajuk,apapun caranya misalnya memberikan reflektor agar sinar dapat memantul daribagian bawah sehingga sinar dapat mengenai daun bagian bawah. Hal ini akanmenambah jumlah daun yang dapat berfotosintesis. Atau yang mudah adalah merenggangkanjarak tanam agar sinar dapat masuk ke daun bagian bawah.
Kondisi
media tanam yang gembur, tidak keras dan padat akan membuatpertumbuhan
lebih mudah, hal ini akan membuat efisien energi yang diperlukanuntuk
menumbuhkan ubi tersebut, sehingga jumlah cadangan makanan yang
akandisimpan dapat lebih banyak.
Demikian pula bila pertumbuhan yang lebih cepat
(dengan memberihormon yang dapat mempercepat pembelahan dan pembesaran
sel ) maka operasionalakan hemat waktu dan pada akhirnya akan menghemat
energi. Pemberian hormon dengan pengaturanpertumbuhan sehingga akar
lebih banyak dan besar daun lebih besar dan hijaumaka sudah pasti akan
lebih mengefisienkan biaya operasional dan mengoptimalkanjumlah energi
dan cadangan makanan yang dapat ditabung.
Bahan organik Dan Makanan Siap pakai
Dalam
proses fotosintesis terlihat bahwa yangdibutuhkan hanya air dan
karbondioksida untuk menghasilkan glukosa ataukarbohidrat (dan oksigen)
dibantu oleh sinar matahari dan klorofil. Lalu pertanyaannya buat
apa pupuk kandang, kompos dan media tanamlainnya? Kesemuanya diperlukan
untuktumbuh dan berkembangnya tanaman singkong tersebut. Tumbuh
berkembangnya tanaman singkongmembutuhkan berbagai macam bahan baku yang
sangat beragam.
Pertumbuhan Tanaman Singkong
Pertumbuhan
tanaman sebenarnya dapatdisederhanakan menjadi 3 kegiatan pada level
sel, yaitu membelah, membesar danmenebal (kuantitatif).
Bertambahnya jumlah sel berarti memerlukanbahan-bahan untuk membentuk
sel, termasuk organel-organel sel (wah ...maaftambah rumit ya
bahasanya...) intinya pertumbuhan membutuhkan berbagai zatuntuk tumbuh
mulai dari unsur hara sampai pada bahan organik dasar maupun
organikkompleks. Proses pembuatan organik dasardari bahan baku
anorganik yang ada ditanah saja sudah membutuhkan waktu danenergi, belum
lagi kalau unsur hara tersebut tidak terdapat pada media. Dandari
organik dasar ke organik kompleks juga diperlukan waktu, energi
danzat-zat yang khusus juga. Bilakebutuhan untuk itu banyak yang
tersendat dan tidak optimal maka pertumbuhantidak akan optimal.
Penyediaan bahan organik yang siap pakai
(bahan organik yang sudah diuraikansampai pada level terendah) sehingga
bisa digunakan oleh tanaman secaralangsung merupakan hal yang sangat
membantu pertumbuhan tanaman singkong. Oleh sebab itulah pembuatan
bahan organikyang sudah di uraikan (banyak orang mengistilahkan sudah
difermentasi, padahaltidak semuanya bersifat fermentasi).
Demikian pula bila kita mampu energi yang siap menyediakan sumber pakai,misalnya
dalam hal ini glukosa atau gula sederhana maka tumbuhan dapat
langsungmemakai atau bahkan dapat langsung di konversi dan di simpan
bila berlebih.
Penyediaan semua kebutuhan zat yang
diperlukan oleh tanaman adalah sangatperlu, seringkali media tanah
tempat tanam tidak memiliki kelengkapan zat yangdiperlukan, jadi wajib kita menambahkan zat yang diperlukan yang sudah siappakai yaitu bahan organik terendah tersebut.
Menyediakan
makanan yang memadai bukan karena piringnya yang besar tapilebih pada
suplai bahan makanan yang lengkap dan bergizi yang lebih
perludiperhatikan. Suplai bahan makanan yangbergizi inilah yang harus
kita sedikan di media tanam tempat kita menanamsingkong.
Peranan Teknologi Budidaya
Dalam hal ini teknologi budidaya diarahkan agar pertumbuhan mejadiefisien dan efektif serta produktivitas dapat optimal.
Teknologi dalam halini berkaitan dengan kegiatan modifikasi dan
kreatifitas dalam mengarahkansemua faktor pertumbuhan ke arah yang
optimal. Untuk itu dalam pelaksanaannyadiperlukan pengaturan kondisi dan
faktor yang mempengaruhi pertumbuhan, semuadibuat dan diarahkan pada
pertumbuhan yang optimal.
Dalam pengendalian pertumbuhan
tanaman agar tidak mengarah ke pertumbuhanyang tidak diinginkan, dan
kita dapat lebih mengoptimalkan pada pertumbuhanyang kita inginkan dalam
rangka menghasilkan produktivitas yang tinggi, hal inidapat dilakukan
pada saat:
- Mempercepat pertumbuhan akar dan daun agar bibit tanaman singkong lebih cepat eksis dan mandiri pada saat bibit. (hormon auksin dan sitokinin)
- Mempercepat pertumbuhan tanaman singkong agar jumlah daun tinggi ”dapur” untuk menghasilkan makanan besar. Dalam hal ini dapat di beri makanan yang sesuai untuk pertumbuhan vegetatif (dalam bentuk unsur hara adalah unsur N (nitrogen). Unsur hara ini diperlukan untuk membentuk organel sel seperti inti sel, asam amino dll. (pemberian hormon sitokinin dan bahan organik & NPK)
- Merubah alokasi aliran makanan dari vegetatif ke arah pengisian cadangan makanan ke dalam ubi. Untuk ini perlu kita bantu mengalihkan alokasi makanan dengan dominasi hormon tertentu agar pertumbuhan vegetatif dikurangi dan porsi pengisian cadangan makanan ke ubi ditinggikan. (zat penghambat dan hormon auksin)
- membantu mempercepat dan memperbesar kapasitas daya tampung ubi sehingga ubi bisa tumbuh besar dan banyak. (hormon untuk pembesaran dan memperbanyak umbi)
Mengurangi Hambatan Fisiologis Bibit Stek
Tumbuhnya
tunas dan akar dari titik tumbuh setek batang singkongmenyebabkan
aliran unsur hara dan makanan tidak selancar dan sebaik bila akardan
batang berasal dari biji, tumbuh serasi dari akar, batang daun. Hal ini
penting dalam suplai bahan makanandari akar maupun sebaliknya menyimpan
cadangan makanan dari daun ke ubi. Dan umursel bahan stek yang digunakan akanmenjadi sangat tua (untuk umur sel dan jaringan)
sehingga tidak optimaldalam mendukung pertumbuhan tunas dan akar yang
baru. Sebaik apapun pertumbuhan akar dan daun makapada saat melewati
batang stek yang sudah tua maka akan terhambat, akan lebihbaik bila tunas batang yang baru memiliki akar langsung dari batang barutersebut, hal ini akan membuat aliran bahan makanan maupun cadanganmakanan akan lebih lancar. Dan jumlah akar yang dapat dijadikan ubi akansemakin banyak.
Oleh sebab itulah pada saat stek sudah menumbuhkan beberapa batang baru dansudah tumbuh tinggi, maka batang
yang sudah tumbuh tersebut, di urug lagidengan media tanam yang subur
sampai beberapa mata tunas dari batang yangtumbuh tersebut terurug media
tanam. Titik tumbuh dari batang yang terurug media tanam tersebut
diberi hormonakar sehingga menumbuhkan akar-akar baru yang panjang
banyak, hal ini dapatmeningkatkan jumlah ubi yang dihasilkan.
Mengalokasikan Hasil Fotosintesis ke ArahPengisian Umbi Singkong
Pada saat tajuk atau jumlah daun sudah cukupbanyak dalam menghasilkan makanan, maka pertumbuhan
vegetatif tajuksebaiknya dihentikan atau di hambat, dan alokasi makanan
sebagian besar di arahkanpada pengisian dan pembesaran umbi singkong.
Untuk itu bisa dilakukan pemangkasan pucukdaun singkong dan diolesi
dengan tepung atau gel yang sudah diberi zatpenghambat tumbuh
(Packlobutrazol dosis 500 mg/l). Dan untuk dapat mengarahkan makanan ke
arahakar maka di semprot dengan hormon akar dan pengisian atau
pembesaran organ.Bisa digunakan gabungan hormon IBA 2 mg/l, NAA 2
mg/l dan 2,4 D 2 mg/l, GA32 mg/l. Disamping hormon maka dapat
ditambahkan KNO3 sebanyak 2 g/l. Ramuan hormon ini diberikan atau
disemprotkan ke akar, penyemprotandilakukan dengan interval sekitar
seminggu 3 kali. Proses penghambatanvegetatif tajuk sebaiknya diakhir
dari pertumbuhan tanaman singkong (sampaimasa panen), sebaiknya tidak
lebih dari 3-4 bulan.
Demikian uraiantulisan ini mohon maaf bila kurang jelas. Semoga bermanfaat.
Terima kasih
Bogor, 18 April2013
Edhi sandra
fb : edhi sandra (edhisms@gmail.com)
email : edhisms@gmail.com
0 comments